Senin, 14 Juni 2010

Hj.Irena handono

Maraknya pemberitaan yang mengatakan bahwa Irena Handono -mantan biarawati yang kini aktif dalam pembinaan mualaf- terlihat keluar dari gereja di Singapura, berpakaian lengkap bak biarawati, maka digelarlah konferensi pers untuk mengklarifikasi tuduhan tersebut. Acara yang diprakarsai oleh Kafala Komunika ini berlangsung Rabu (1/7) di Maroush Restaurant, Hotel Crown Semanggi Jakarta.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah ulama dan perwakilan organisasi dakwah seperti Ketua MUI KH.Cholil Ridwan, Ketua Garda Umat Islam KH. Sulaiman Zachawerus, Tokoh Daarut Tauhid Hj. Ningrum Maurice, Pimpinan Komunitas Cinta Illahi Ust. Kemal Faisal Ferik, Indonesian Comercial Jockey M. Dive Novio, dan ketua Tim Advokasi Irena Handono M. Ichsan, SH serta sejumlah ulama lainnya.

Acara bertajuk “Mengenal Mubahallah sebagai Perangkat Sumpah Tertinggi Dalam Islam, sebuah studi kasus atas fitnah ustadzah Hj. Irena Handono” ini digelar sebagai bentuk upaya penolakan Irena Handono atas fitnah yang menimpa dirinya,

“Selama ini, saya diam saja selama 150 hari”, ujarnya.

Ia juga mengatakan siap bermubahallah kepada pihak-pihak yang memfitnah dirinya. “Ishlah hanya untuk orang-orang mukmin, jika kepada orang fasik kita dituntut untuk bermubahallah, itu kata Allah”, lanjutnya.

Atas saran dari beberapa ulama, ia juga mengajukan tuntutan ke pengadilan atas tuduhan pencemaran nama baik.

Mubahallah tersebut direncanakan akan digelar di Sekretariat Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI) di Bandung pada Sabtu, 4 Juli 2009.


Irena Handono merupakan muslimah mantan biarawati yang kini aktif membina para muallaf melalui yayasannya Irena Center. Ia juga aktif menulis buku-buku mengenai upaya kristenisasi dan fitnah-fitnah yang menimpa Islam.

Irena dituduh oleh Diki Chandra, sekretaris jenderal forum ARIMATEA sebagai ‘penyusup’. Tuduhan ini bermula dari pernyataan Imam Safari yang mengaku melihat Irena Handono keluar dari salah satu gereja di Singapura. Tanpa mengklarifikasi masalah ini kepada Irena Handono, Diki Chandra lalu mempublikasikan berita tersebut melalui weblog atas nama Forum ARIMATEA. (Fiqi Listya)
Berita Terbaru:

* 06/07/2009 06:54 - Habis Piknik, Terbitlah Baptis
* 06/07/2009 06:23 - Upaya Kristenisasi Di Mushalla
* 02/07/2009 09:02 - HTI: “Kapal AS Terobos Perairan Natuna”
* 01/07/2009 11:36 - Undang-Undang Perlindungan Hutan Tropis
* 01/07/2009 11:32 - Kesepakatan Pengalihan Utang untuk Konservasi Alam

Berita Sebelumnya:

* 29/06/2009 11:04 - Kampanye Buruk Malah Bikin Bingung
* 26/06/2009 09:59 - Dua warga Cilacap Diburu
* 25/06/2009 13:17 - Siswa SMP dan SMA Dilarang Membawa HP
* 14/06/2009 10:41 - Pak Boed Tidak Seperti Itu
* 14/06/2009 10:32 - Pesisir Layar Lebar Mengepakkan Sayap

<< Halaman SebelumnyaHalaman Berikutnya >>
Komen
Tambah Komen Cari
<< Begin < Sebelumnya 1 2 3 4 Berikutnya > Akhir >>

wiryawan |2009-07-02 01:36:15
idzaa jaa'al munafiquuna binabain fa tabayyanu.......
iwan dj |2009-07-02 03:39:26
WAH RAME EUY,,,,,,,,,
Anonymous |2009-07-02 04:25:53
Buat Bu Irene
Mudah2an Allah memberi kesabaran dan ketabahan kepada ibu untuk
terus berdakwah . amin

Buat mas Diki Chandra
Sebaiknya kalo ada informasi
miring dicari buktinya dulu , seperti yg di contoh kan Rosullullah . apalagi yg
kita tuduh adalah orang islam juga.

Sebagai orang islam sebaiknya saling
menasehati dg cara yang baik dan memaafkan . bukankah didlam Alquran sdh jelas :
SURGA YG SELUAS LANGIT DAN BUMI DIPERUNTUKAN BAGI ORANG MUTAQIN , YAITU ORANG
YANG MENAFKAHKAN HARTANYA DIWAKTU SEMPIT DAN LAPANG ,.......SERTA MEMAAFKAN
KESALAHAN MANUSIA.