Minggu, 13 Juni 2010

Mengenal I’rob Suatu Kata

Dalam kaidah bahasa arab, ada yang dikenal dengan I’rob atau mu’rob yang menunjukkan perubahan syakl (biasa berarti perubahan harakat atau perubahan bentuk) akhir dari suatu kata disebabkan kedudukannya dalam kalimat. Lalu, bagaimana kita dapat mengetahui i’rob suatu kata dan bagaimana cara mengi’robnya??

Untuk pembahasan kali ini, kita akan membahas bagaimana cara mengi’rob suatu isim dari kalimat. Sebelumnya kita harus mengetahui terlebih dahulu, apa saja isim-isim yang mu’rob, isim-isim menurut jenisnya dan bilangannya serta kedudukannya dalam kalimat, baik marfu’, mansub atau majrur, seperti fa’il, mubtada, khobar dan selainnya dalam pembahasan isim yang marfu, dengan bekal tersebut dapat memudahkan di dalam mengi’rob suatu kata.

Sebagai contoh adalah kata فَاطِمَةَ dalam kalimat:

تُؤْمَرُ فَاطِمَةُ إِلَى السُّوْقِ (Fatimah diperintah untuk ke pasar )

Dengan berbekal pemahaman dari pembahasan sebelumnya, kita dapat mengetahui bahwa Fatimah merupakan isim muannats yang menunjukkan perempuan, dengan kata berbentuk tunggal (tidak ada tambahan alif dan nun atau alif dan ta’ yang menunjukkan jamak), dan dengan melihat kedudukannya dalam kalimat, kita bisa tahu ternyata Fatimah berkedudukan marfu sebagai na’ibul fa’il, karena fi’il yang digunakan adalah fi’il mudhori majhul (kata kerja pasif).

Bagaimana cara mengi’robnya dalam bahasa arab??

Banyak cara untuk meng’irob isim, namun yang termudah dan lebih baik adalah di awali dari keadaannya (marfu’, mansub atau majrur), syakal akhirnya (dhommah, fathah, kasrah, dll), jenis dan bilangannya, serta kedudukannya sebagai apa dalam kalimat. Sehingga I’rob dari kata فَاطِمَةَ dalam kalimat adalah:

فَاطِمَةٌ مَرْفُوْعٌ بِالضَّمَةِ لِأَ نَّهَا اِسْمُ مُؤَنَّثٍ مُفْرَدٌ نَائِبُ فَاعِلٍ

Faatimatun marfu’un biddhommati liannaha ismu muannaatsin mufrodun naaibu fa’ilin (Fatimah marfu dengan dommah karena ia merupakan isim muannats tunggal, sebagai naibul fa’il)

Bisa mengi’robnya? Atau masih bingung? Kita berikan contoh lainnya.

(Maryam meminum susu ) تَشْرَبُ مَرْيَمُ لَبَنًا

Kata مَرْيَمُ jika dii’rob menjadi

مَرْيَمُ مَرْفُوْعٌ بِالضَّمَةِ لِأَ نَهَا اِسْمُ الَّذِي لاَ يَنْصَرِفُ مُفْرَدٌ فَاعَلٌ

Maryamu marfu’un bidhdhommati liannaha ismulladzi laa yanshorif mufrodun fa’ilun (Maryam, keadaannya marfu dengan dhommah karena ia termasuk isim la yansorif tunggal, sebagai fa’il).

Dari contoh-contoh di atas, apa sebenarnya manfaat kita mengi’rob suatu kata dalam kalimat?

Jawabnya, ketika seseorang sudah bisa meng’irob suatu kata dengan benar, dia akan mengetahui makna dari kalimat yang diberikan dengan benar, dan faidah apa terkandung di dalamnya, karena setiap kedudukan kata dalam bahasa arab mempunyai maksud-maksud tertentu, salah I’rob, salah arti, menyesatkan. Selain itu, ketika sudah lancar dalam mengi’rob, dia akan menjadi lancar di dalam membaca kitab gundul.

Nah, untuk dapat menguasai cara mengi’rob suatu kata, coba kerjakan soal-soal berikut:

I’roblah kata yang digarisbawahi:

مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِيْ الدِّيْنِ

أَلَيْسَ اللهُ بِكَافٍ عَبْدَهُ

يُرْسَلُ عَلَيْكُمَا شُوَاظٌ مِنْ نَارٍ

قَرَأَ مُحَمَّدٌ اَلْمَجَلَّةَ

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ

هَذَا يَوْمُ الأَحَدِ

Disamping mengerjakan soal-soal di atas, coba anda mengi’rob sendiri ketika anda sedang membaca al-qur’an, jika tidak tahu bisa ditanyakan kepada kami atau orang yang dianggap mengetahui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar